(Pesona Asri)
Menjernihkan
Hati Di Balongdalem
Jika bicara masalah keindahan alam
Kuningan, pastilah tidak akan ada habis-habisnya. Dari mulai titik pusat kota, hingga
menelusuri sudut-sudut pedesaan, diantara hamparan bukit di selatan dan timur,
serta pemagar kokoh bagian barat, Ciremai anggun berdiri, sekaligus
membersitkan sebuah kemegahan. Pesona kecantikan bumi Kajene seakan terbentang
melebihi luas mata memandang, serta hampir seluruh ruang elok itu dipayungi kesejukan
hawa yang menyajikan kenyamanan.
Dan
salah satu dari sekian sudut indah ranah Kuningan itu terletak di penghujung
Desa Babakanmulya, Kecamatan Jalaksana. Sebuah situ yang juga merupakan bagian
dari 40 situ yang telah direvitalisasi oleh Bupati Kuningan, H. Aang Hamid
Suganda menghampar jernih diantara rindangnya pepohonan tua dan Taman Makam
Pahlawan “Samudra”, bernama Balongdalem.
Saat diri hadir memasuki area keasrian
yang begitu terjaga, kesegaran udara dan pesona mayapadalah yang nampak menyapa
sekaligus menghipnotis rasa. Karena, tak cuma di lingkungan situs keindahan itu
tersaji, namun bentangan sawah sepanjang Babakanmulya dan Jalaksana seakan
turut andil memberi ciri.
Berbagai sarana penghibur hatipun
tersedia diatas lahan seluas 6 Ha tersebut, mulai dari tontonan penentram jiwa,
gemulai ikan-ikan jinak merenangi kejernihan air situ dan berkumpul saat ada
pengunjung yang memberinya makanan. Dimana kita bisa menikmati itu tak hanya
harus berada di bibir situ, namun bisa sambil duduk santai di saung-saung bambu
yang berdiri tak jauh dari situ dan sering dipergunakan oleh para pengunjung
untuk berteduh sambil mencari kenikmatan dengan makan bersama nasi liwet yang
diramu lauk pauk ala kampung, seperti sambal terasi, ikan asin dan sayur asam.
Biasanya hal itu mereka lakukan seusai
berenang di wahana kolam renang, atau sambil menunggu anak-anak mereka yang
dengan cerianya bercengkrama di taman bermain anak. Karena memang untuk sarana
hiburan anak di Balongdalem menyediakan itu, ditambah mini outbond sebagai pelengkap
fasilitas Camping Ground, sehingga anak-anak yang datang ke tempat ini dapat
melatih ketangkasan dan berbagi keceriaan.
Disini juga memang cocok untuk kegiatan
gathering point, karena tersedia Bumi Perkemahan (Buper) atau Camping Ground
dengan daya tampung 500 sampai 750 orang. Juga yang luar biasa, tersedianya
taman terapi batu reflexy atau pusat terapi reumatik, sehingga tak salah jika
pengelola lokasi ini memberi nama Obyek Wisata Balong Dalem ‘Edfunture Camp
& Natural Bio Therapy’.
Namun sepertinya tidak berlabihan, bila tempat
inipun disebut dengan tempat wisata sejarah dan wisata budaya, karena konon tempat
yang sering dipakai para photograper untuk dijadikan tempat hunting, juga
pemotoan pre wedding karena kuat kesan alam-nya ini memiliki nama Balongdalem
diambil dari bahasa Sunda yang artinya balong itu kolam, sedang dalem adalah
sebutan untuk petinggi zaman dahulu, atau status sosial seseorang. Dimana
menurut para ahli sejarah Kuningan, hal ini berhubungan dengan keberadaan
Sultan Matangaji atau Buyut Bayu yang datang dari Kesultanan Cirebon untuk
menyebarkan agama Islam di Kuningan. Dan di situs inilah Buyut Bayu tinggal
hingga wafatnya, serta dimakamkan dekat lokasi balong.
Memang
kalau ditelaah lebih dalam, situs Balongdalem merupakan areal yang di dalamnya
terdapat mata air, dua monolit berdampingan dimana masyarakat setempat
menamakannya batu kawin, hamparan tanah kosong yang disebut Karangmangu, sebuah
kolam berukuran besar, serta tepat di sebelah utara-nya terdapat sebuah
bangunan cungkup, yakni makam Buyut Bayu yang berorientasi utara selatan, ditandai
adanya jirat dan dua nisan terbuat dari batu alam yang ditegakkan.
Selain itu, di tempat inilah secara
berkala diadakan upacara adat “Kawin Cai”. Sebuah prosesi ritual mengawinkan
atau menyatukan air dari mata air yang terdapat di Balongdalem dengan air yang
didatangkan dari mata air Cibulan, Desa Manis Kidul. Dan budaya tradisional
yang bertujuan agar kedua mata air tidak kering ini dipusatkan di Karangmangu,
lokasi yang menurut cerita dahulunya merupakan tempat para ulama atau penyebar
agama Islam dari berbagai tempat berkumpul.
Buper dan Situ Balongdalem memang obyek
wisata yang pantas dikunjungi, sebab disamping kita akan mendapati kejernihan
pikiran dan hati persembahan perpaduan antara pesona keindahan alam pegunungan
dengan berlimpahnya air jernih yang tidak pernah kering sepanjang tahun. Juga mudah
dicapai, mengingat letaknya yang tak jauh dari pusat kota Kuningan, serta
berada tepat di tepi jalan raya beraspal pada lintasan jalan Desa Babakanmulya
dan Jalaksana. (Yud’s)
Tetap semangat ang :-)
BalasHapusSip... Makasih No...!
BalasHapus